E-Sport Yogyakarta: Dari Komunitas ke Panggung Nasional
- Administrator
- Senin, 26 Mei 2025 16:28
- 15 Lihat
- Opini

Dalam beberapa tahun terakhir, geliat komunitas e-sport di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkembang pesat. Fenomena ini tidak muncul begitu saja, melainkan lahir dari besarnya minat generasi muda terhadap dunia game kompetitif. Namun, lebih dari sekadar tren gaya hidup digital, e-sport di Yogyakarta mulai menunjukkan potensi sebagai cabang olahraga berprestasi—bahkan layak menargetkan panggung Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pernyataan Ketua Harian Pengurus E-Sport Indonesia (ESI) DIY, KPH Purbodiningrat, dalam Kopdar Istimewa bersama komunitas e-sport awal Februari lalu seolah mempertegas arah itu. “E-Sport bukan sekadar tren, tapi ladang prestasi masa depan,” ungkapnya. Sebuah pandangan yang menyiratkan bahwa e-sport telah melampaui stigma hiburan semata, menuju ranah kompetitif yang membutuhkan dedikasi, strategi, dan latihan seperti cabang olahraga konvensional lainnya.
Melihat dinamika komunitas di Yogyakarta, mulai dari asosiasi e-sport hingga unit kegiatan mahasiswa di berbagai kampus seperti Atma Jaya, UIN Sunan Kalijaga, hingga organisasi kepemudaan seperti Taruna Merah Putih, jelas bahwa ekosistem ini tengah bertumbuh secara organik. Komunitas menjadi inkubator, bukan hanya bagi atlet muda potensial, tapi juga pelatih, penyelenggara turnamen, bahkan kreator konten dan pelaku industri pendukung.
Tokoh muda di industri ini, seperti CEO Pigmy E-Sport Alam Ganjar, juga menyoroti pentingnya pembinaan jangka panjang. Ia menekankan perlunya roadmap karier atlet, termasuk skema pasca-pensiun bagi pro-player. Pandangan ini penting agar e-sport tidak hanya melahirkan prestasi temporer, tetapi juga ekosistem yang berkelanjutan.
Peluang untuk tampil di PON bukan mustahil. Jika komunitas terus diberi ruang, didukung dengan regulasi yang tepat dan fasilitas yang memadai, maka Yogya bisa menjadi pusat pengembangan e-sport nasional. Terlebih, Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan kreativitas, dua modal penting dalam membangun industri berbasis teknologi dan inovasi seperti e-sport.
Pertanyaannya kini: apakah pemerintah daerah siap mengambil peran strategis? Sudah saatnya e-sport dilihat bukan sebagai pelengkap dalam agenda kepemudaan atau pariwisata digital, melainkan sebagai sektor serius yang menyentuh aspek pendidikan, ekonomi kreatif, dan prestasi olahraga.
Yogyakarta punya sejarah panjang melahirkan gerakan kreatif berbasis komunitas. Jika e-sport didorong dengan semangat yang sama, bukan tidak mungkin—beberapa tahun ke depan—atlet dari komunitas kampus atau warung internet di Yogya berdiri di podium PON, membawa medali untuk daerahnya.
Dan semua itu dimulai dari komunitas.