Tour De Kotabaru 2025 Siap Digelar, Komunitas Jadi Pengisi Utama Ragam Kegiatan

  • Administrator
  • Senin, 26 Mei 2025 16:22
  • 9 Lihat
  • Agenda

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata akan kembali menggelar Tour De Kotabaru 2025 pada 8–9 Februari mendatang. Bertempat di Lapangan samping McD Sudirman, acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi kawasan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif, tetapi juga menghadirkan berbagai kegiatan yang dikemas bersama komunitas lokal.

Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata, Yurnelis Piliang, menyampaikan bahwa Tour De Kotabaru tahun ini akan semakin meriah berkat kolaborasi lintas elemen, mulai dari sekolah, pelaku usaha, museum, hingga komunitas seni dan musik.
“Banyak komunitas di Kotabaru yang sangat aktif. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menjadi pengisi utama berbagai program seperti walking tour, pertunjukan musik, hingga lomba fotografi,” jelas Yurnelis dalam konferensi pers, Jumat (7/2).

Acara akan dimulai dengan Pesta Pelajar Kotabaru, lalu dilanjutkan dengan walking tour bersama wisatawan untuk menjelajahi sisi historis dan budaya Kotabaru. Pada malam harinya, komunitas Jazz Kotabaru akan tampil membawakan pertunjukan bertema “Srawung”, sebagai simbol keberagaman dan kebersamaan.

“Jazz Kotabaru menjadi contoh bagaimana komunitas bisa menghadirkan ruang dialog budaya lewat musik. Ini bukan hanya pertunjukan, tapi juga gerakan sosial yang merekatkan keberagaman,” kata Co-Founder Jazz Kotabaru, Aji Wartono.

Tour De Kotabaru juga akan dimeriahkan dengan lomba fotografi yang diikuti 100 peserta, serta Fun Run di hari Minggu yang terbuka bagi umum.

Penyelenggaraan Tour De Kotabaru 2025 menunjukkan bahwa pengembangan destinasi wisata tak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada partisipasi komunitas yang turut menghidupkan kawasan melalui aktivitas seni, budaya, dan interaksi sosial.

“Harapannya, acara ini menjadi agenda tahunan dan mampu mengangkat Kotabaru sebagai destinasi wisata strategis, dengan komunitas sebagai penggerak utamanya,” tutup Yurnelis.

Komentar

0 Komentar